Untuk Apa Lagi Membicarakan Alamat
Kami berdiri di sini telah lama jiwa-jiwa yang goyah. Bumi rapuh tak ada detik atau menit yang tak berguncang angin memiuh malam. Dalam tarian gelisah burung gagak dalam doa tersandar. Buhul cemas-cemas ketakutan gelombang. Gelombang. Awan memasuki kota-kota seiring airmata pancang-pancang pengungsian dan barisan zikir kehilangan
Untuk apa lagi membicarakan alamat setiap ketika kami telah siap untuk pergi jenjang, stasiun, terminal, pamitlah pada pelabuhan di hitungan waktu gegas siapa pun tak akan pernah sempat menutup atau membuka pintu titipkan saja cinta di rumah-rumah tak berhuni jangan pernah membangun rindu untuk menjemputnya
Kami berdiri di sini telah lama bahwasanya hanya barisan jiwa menunggu setiap ketika burung gagak melintas di depan rumah kami.
Payakumbuh, September 2007
Puisi: Untuk Apa Lagi Membicarakan Alamat Sumber http://www.sepenuhnya.com/