www.riviewbuku.com |
Dosen yaitu pendidik profesional dan ilmuwan dengan kiprah pokok membawa perubahan positif, mengembangkan, dan mempublikasikan IPTEK dan seni melalui tridharma akademi tinggi. Sesuai dengan kiprah dan fungsi dosen di atas, maka sudah selayaknya seorang dosen bisa mentransformasikan IPTEK dalam proses perkuliahan demi membuat mahasiswa sebagai generasi yang berdaya saing.
Mahasiswa yang berdaya saing syarat dengan potensi pengembangan diri yang berkelanjutan sehingga setiap pengetahuan dan kompetensi sanggup di upgrade sesuai dengan tuntutan zaman. Pengembangan diri (self-development) yaitu suatu kesadaran untuk membangun iman bahwa seseorang sanggup menjadi lebih baik dari sebelumnya melalui proses berguru dan latihan (Utomo,2013:48). Pengembangan diri merupakan suatu proses berguru mengenal keunikan, kelemahan dan kekuatan diri yang dikemudian dipakai untuk mencapai kesuksesan dalam hidup.
Baca juga: Menginspirasi melalui Profesi Dosen (Refleksi Kelas Inspirasi Trenggalek 4)Proses pengembangan diri ini tidak terlepas dari impian seorang untuk senantiasa berguru memperbaiki diri dengan pola pikir yang berkembang (growth mindset). Pola pikir berkembang (growth mindset) merupakan kemampuan seseorang untuk menyampaikan pada dirinya bahwa untuk mencapai kesuksesan maka dibutuhkan langkah besar dengan banyak adaptasi diri dan berguru (Dweck, 2008:337). Kontruksi pola pikir bermetamorfosis dasar seorang mahasiswa untuk melangkah berbagi dirinya.
www.riviewbuku.com |
Pengembangan diri kemudian sanggup dijabarkan menjadi tiga ranah yaitu skill (keterampilan), knowledge (pengetahuan) dan attitude (sikap). Dalam proses perkuliahan hanya menekankan pada pengembangan pengetahuan sedangkan keterampilan dan perilaku belum terbentuk secara utuh. Pengembangan keterampilan dan perilaku ini sanggup dilakukan di luar proses perkuliahan melalui banyak sekali aktivitas menyerupai pelatihan, aktivitas ekstra kampus, dan sebagainya. Peran dosen di dalamnya yaitu sebagai pembimbing mahasiswa untuk mengkontruksi pola pikir berkembang yang selanjutnya diimplementasikan di dalam langkah pengembangan diri yang nyata.
Tidak sanggup dipungkiri bahwa kiprah dosen dalam proses pembelajaran tidak sanggup digantikan begitu saja oleh modul, multimedia, dan sebagainya. Dosen sebagai seorang profesional yang mempunyai kiprah utama menjalankan tridarma akademi tinggi, di antaranya yaitu pendidikan dan pengajaran. Hal tersebut sanggup dijabarkan bahwa kiprah dosen tidak hanya membimbing mahasiswa untuk berbagi ilmu pengetahuan, namun seorang dosen juga dituntut untuk membimbing mahasiswa dalam menginternalisasi nilai-nilai luhur atau huruf yang baik (Bali, 2013:801). Dengan demikian, pendidikan dan pengajaran di akademi tinggi sanggup mewujudkan pengembangan hardskill maupun softskill. Dalam proses tersebut, tentunya dibutuhkan seorang dosen berkarakter mulia yang bisa menjadi teladan.
www.riviewbuku.com |
Keteladanan dosen menjadi citra konkret yang akan mendorong mahasiswa untuk menuju kesuksesan. Secara psikologis, sifat bawaan insan senantiasa membutuhkan tokoh teladan dalam hidupnya, yang sanggup ditiru (Tim Dosen UPI, 2015:220). Selain itu, mahasiswa sanggup terinspirasi dari motivasi yang diberikan oleh seorang dosen sehingga mendorong terjadinya proses pengembangan diri. Beberapa penelitian terdahulu wacana bentuk-bentuk keteladanan dosen memperlihatkan hasil yang positif, di antaranya penelitian Astuti (2014:156) memperlihatkan bahwa semakin tinggi profesionalisme dan keteladanan dosen, semakin baik pula nilai huruf mahasiswa.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan sebesar 13,5%. Selanjutnya, penelitian Rosyidha, et.al. (2015:8) menyimpulkan bahwa ada relasi yang positif dan sifnifikan antara keteladanan dosen dengan situasional awareness mahasiswa. Dimyati (2016:22) menjelaskan pada penelitiannya bahwa keteladanan dosen dalam wujud selalu memberi rujukan tiba sempurna waktu dalam mengajar sanggup meningkatkan huruf baik mahasiswa.
Berdasarkan kajian teori dan temuan beberapa penelitian terdahulu tersebut sanggup disimpulkan bahwa keteladan seorang dosen mempunyai kiprah yang signifikan di dalam proses pengembangan diri mahasiswa. Kajian teori juga memperlihatkan citra secara umum relevansi antara keteladanan terhadap kontruksi pola pikir berkembang dan langkah konkret pengembangan diri. Oleh alasannya itu, perlu dilakukan peningkatan kiprah keteladan dosen terhadap kontruksi pola pikir berkembang dan pengembangan diri mahasiswa.