Menyemai Pendidikan Huruf Siswa Melalui Budaya Lokal - Gasskeun Menyemai Pendidikan Huruf Siswa Melalui Budaya Lokal | Gasskeun

Menyemai Pendidikan Huruf Siswa Melalui Budaya Lokal


 MENYEMAI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA
MELALUI BUDAYA LOKAL

Budaya merupakan seperangkat sopan santun kebiasaan, tradisi, serta prilaku yang terjadi dalam golongan masyarakat dilakukan secara terus-menerus dan dilestarikan oleh masyarakat tersebut. Budaya menjadi ciri dan jati diri bagi sebuah Negara. Oleh sebab itu, budaya merupakan salah satu aset terbesar bagi suatu bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan semoga tak lekang oleh zaman. Budaya harus diajarkan pada generasi selanjutnya salah satunya lewat pembelajaran di sekolah. Siswa harus tahu budayanya sendiri semoga tidak merasa abnormal di lingkunganya. Setiap kawasan mempunyai lokalitas masing-masing, sifat lokal ini yang seharusnya ditanamkan pada siswa untuk menyemai huruf yang dimilikinya.
Budaya merupakan seperangkat sopan santun kebiasaan MENYEMAI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI BUDAYA LOKAL
www.riviewbuku.com
Setiap negara niscaya mempunyai budaya dengan keanekaragamannya, mulai dari negara kecil maupun negara besar, baik yang berkembang maupun maju niscaya mempunyai budaya. Tidak lepas dari itu, setiap negara niscaya akan melestarikan dan mengenalkan budayanya terhadap dunia semoga dunia merasa kagum dan tertarik untuk mengenal budaya pada suatu negara tersebut. Seperti halnya, negara Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai wilayah terbesar se-Asia Tenggara. Dengan 33 propinsi yang dimiliki, mengakibatkan Indonesia sebagai negara yang menduduki urutan keempat dari sensus kepadatan penduduk dunia. Oleh karenanya, masuk akal saja jikalau bangsa ini mempunyai banyak sekali macam suku bangsa dan bahasa.
Selain mempunyai keanekaragaman budaya yang melimpah Indonesia juga mempunyai berbagai macam suku bangsa. Sehingga melahirkan sebuah adat-istiadat, tradisi serta bahasa kawasan yang menjadi ciri khas atas kebudayaan Indonesia itu sendiri.
Tari pendet misalnya, tari yang berasal dari Bali ini tersohor kepelosok dunia sebab keelokannya. Reog ponorogo dari jawa timur, kuda lumping, tari jaipong, tari saman, tari sembah, dan tari malulok dari Sulawesi merupakan salah satu dari sekian banyak budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Tak hanya tari, Indonesia juga mempunyai banyak sekali macam budaya kawasan , tradisi, serta adat-istiadat yang tak dimiliki oleh bangsa lain. Hal tersebut, menjadi jati diri tertentu bagi Bangsa Indonesia.
Indonesia patut berbangga dengan apa yang telah dimilikinya. Namun, alangkah sayangnya, jikalau dizaman kini globalisasi mulai menggeser kedudukan budaya yang telah lahir semenjak nenek moyang kita terdahulu. Globalisasi mengakibatkan masyarakat menjadi lebih berfikir dan bertindak kekinian. Mereka mulai meninggalkan titik kebiasaan yang sudah dilahirkan oleh nenek moyang kita. Kebiasaan yang sudah beradat dan mengakar semenjak dulu mulai terkikis oleh adanya arus globalisasi.
Bayangkan saja, mereka lebih menentukan berguru menari dance dari pada berguru menari sopan santun wilayahnya sendiri. Alasannya adalah, mereka hanya ingin mengikuti perkembangan zaman sekarang. Yang lebih disayangkan lagi adalah, banyak dari para mahasiswa yang lebih memilih memakai bahasa Inggris sebagai bahasa adonan dalam pergaulan dari pada memakai bahasa wilayahnya maupun Bahasa Nasional Indonesia. Alasannya masih sama, yakni mengikuti trend zaman now.
Lalu, apa yang harus kita lakukan jikalau masyarakat sudah mulai tak hirau dan mulai meninggalkan budayanya ? sungguh mengerikan jikalau ada salah satu dari budaya kita yang diklaim oleh bangsa lain hanya sebab ketidakpedulian kita terhadap budaya.
Selain membawa dampak jelek bagi suatu bangsa, globalisasi juga membawa pengaruh baik bagi perkembangan suatu bangsa. Semisal adanya globalisasi membawa para mancanegara untuk tiba ke Indonesia hanya untuk sekedar melihat, mengamati, serta mempelajari budaya apa saja yang dimiliki oleh Indonesia. Mereka tertarik dengan adanya keanekaragaman budaya, suku bangsa serta bahasa kawasan yang begitu beranekaragam namun tetap sanggup hidup rukun, saling beriringan satu sama lain. Mereka juga tertarik akan panorama keindahan alam Indonesia yang menghampar, dengan keramah-tamahan masyarakat Indonesia, warga negara abnormal rupanya tertarik dan rela jauh-jauh tiba dari potongan bumi lain, hanya untuk mengunjungi Indonesia.
Oleh sebab itu, kita sebagai generasi muda penerus bangsa harus terus menjaga dan melestarikan budaya yang telah usang dilahirkan, dibangun serta dilestarikan oleh leluhur kita. Sehingga budaya sanggup terus lestari. Salah satu caranya yaitu dengan menanamkan rasa cinta kita terhadap budaya serta tanah air semoga Indonesia tetap terjaga dengan banyak sekali keanakaragamannya. Jika kita mempunyai jiwa cinta tanah air, maka sederas apapun arus globalisasi menerjang kita akan tetap berpedoman pada budaya kita.
Kita sebagai generasi muda juga harus mengambarkan kepada dunia bahwa Negara Indonesia merupakan negara dengan banyak sekali macam suku bangsa, budaya, sopan santun serta bahasa yang berbeda-beda namun tetap satu kesatuan. Hal tersebut, sesuai dengan semboyan Bangsa Indonesia yakni Bhineka tunggal ika. Generasi muda kalangan siswa harus menjadi generasi yang berkarakter sesuai dengan budaya kebaikan yang telah dijarkan. Menjadi pemimpin-pemimpin yang siap membawa negara Indonesia untuk maju dan berkembang menyongsong masa revolusi industri 4.0.



Sumber https://rimatrian.blogspot.com/

Related Posts