Ciri dan perbedaan ROM Global/China, Developer dan Distributor - Kita mungkin sudah cukup usang menggunakan smartphone. Tapi tidak sedikit dari kita yang masih galau membedakan ROM MIUI Global/Cina, Developer atau Distributor.
Dengan memahami ciri-cirinya, kita tentu sanggup mengidentifikasi apakah ROM kita abal-abal atau bukan.
Sedikit Penjelasan Tentang MIUI
MIUI ini sesungguhnya termasuk Custom ROM Android murni yang sering kita kenal dengan Android Open Source Project / AOSP. Atas dasar ini, AOSP kemudian dikembangkan oleh pengembang Xiaomi dengan menyempurnakan fitur-fitur di dalamnya. Tentunya, mereka mengubah AOSP yang simpel menjadi lebih kompleks, bertenaga dan lebih user friendly. Akhirnya, hasil project tersebut yang sering kita kenal dengan MIUI.
Seiring waktu berjalan, MIUI mempunyai beberapa jenis ROM. Sebut saja ROM Developer yang terdiri dari ROM Dev Global & ROM Dev China dan ROM Stable yang terdiri dari ROM China dan ROM Global.
Karena penggunanya semakin banyak, ternyata ada juga pihak yang memanfaatkan hal ini dengan memodifikasi ROM MIUI untuk kepentingan mereka. ROM MIUI kesudahannya berubah namanya menjadi ROM Distributor atau sering juga disebut ROM Abal-abal.
Apa bedanya ROM resmi dengan ROM distributor? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri, perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing ROM tersebut.
Cekidot!
Pertama, ada ROM Stable. ROM jenis ini termasuk ROM resmi yang dibentuk oleh developer. Biasanya, ROM Stable akan diperbarui secara terpola guna meningkatkan kualitas dan performanya.
Dengan pembaruan semacam ini, ROM Stable tentu menjadi lebih kondusif dan minim bug. Dalam ROM Stable, kita juga sanggup mengenal dua varian yaitu ROM Global Stable dan ROM China Stable.
Apa bedanya?
ROM Global Stable punya instruksi “I” pada instruksi bentukannya. Varian ini juga punya banyak bahasa dunia, termasuk Bahasa Indonesia.
Versi dari ROM Stable ini hanya terdiri dari 4 digit angka menyerupai 8.1.2.0 (MAAMIDI).
Sedangkan untuk ROM China Stable, regionalnya saja yang berpengaruh. Artinya, ROM ini biasa digunakan pada ponsel Xiaomi yang ada di pasar China menyerupai Mi5C atau Mi4C.
Cara mengecek ROM Xiaomi Cina atau bukan, kita sanggup melihat instruksi tengah. Bila terdapat abjad CN, maka ROM kita termasuk ROM versi China contohnya 8.2.3.0 (NXKCNEC)
ROM versi Cina ini umumnya sanggup menggunakan Bahasa China dan Bahasa Inggris. Proses untuk mengecek ROM resmi Xiaomi atau bukan, sanggup kita ketahui di en.miui.com/download.
- ROM ROM Resmi Internasional / Global Stable
Beberapa aplikasi pre-installed sudah tersedia di ROM jenis ini menyerupai G-mail, Maps, Google Hangouts, Play Music, Play Store dan aplikasi besutan Google yang lain. Biasanya, keyboard yang digunakan yaitu Google Keyboard atau Swiftkey Keyboard.
Karena sifatnya lebih universal untuk pengguna di seluruh dunia, aplikasi yang dibawa cukup standar dan tidak ada yang berbahasa China. Aplikasi bawaan selain besutan Google biasanya Mi Remote, MIUI Forum, Cuaca dan Keamanan.
- ROM China Stable (ROM Resmi Versi China)
Karena diperuntukkan untuk pengguna China, ROM jenis ini membawakan kegiatan aplikasi yang lebih “rasa lokal”. Secara default, ROM ini tidak menghadirkan Google Play Store dan aplikasi Google lainnya. Pihak pengembang menggantinya dengan App Store / Mi Store Bahasa China. Beberapa aplikasi bawaan juga dihadirkan menyerupai Music, Video, Sosial Media yang menggunakan Bahasa China.
Intinya, serba Bahasa China ya guys!
Papan ketik yang biasa digunakan ROM Cina yaitu Google Pinyin Input, Sogou Keyboard for MIUI dan Baidu IME. Untuk versi MIUI 8 ke atas juga sudah tersedia keyboard Google untuk memudahkan penggunanya.
Karena sama-sama termasuk ROM resmi developer, terperinci ROM Global dan ROM China mempunyai tingkat keamanan yang lebih terjamin. Untuk problem stabilitas ROM dan pembaruan, keduanya tentu sudah sesuai dengan standar yang diinginkan developer.
Berbagai tahapan juga harus dilewati menyerupai uji coba beta selama beberapa waktu sebelum kesudahannya dirilis. Biasanya, update juga dilakukan setiap sebulan atau beberapa bulan sekali guna meningkatkan kinerjanya.
ROM jenis ini amat cocok digunakan untuk pengguna standar yang tidak membutuhkan fitur-fitur berat.
Pada dasarnya, ROM Developer juga dikembangkan oleh pengembang resmi MIUI. Bedanya, ROM jenis ini diperbarui lebih sering setiap seminggu sekali atau lebih. ROM jenis ini akan selalu menghadirkan fitur teranyar untuk setiap update namun masih rawan bug dan fitur yang kurang optimal.
Dalam hal ini, kita sanggup menjumpai update ROM yang manis dan buruk (banyak bug). Tingkat stabilitasnya juga agak kurang kalau dibandingkan ROM Stable.
ROM Developer terdapat 2 versi yaitu Developer China dan Developer Global. Untuk versi ROM Developer, umumnya diawali dengan angka 6,7 atau 3,4 hingga 5 digit angka. Mengapa sanggup begitu? Karena ROM jenis ini merupakan kombinasi dari “Tahun.Bulan.Tanggal”.
Kalau bingung, nih referensi simpelnya:
Siapa yang cocok menggunakan ROM jenis ini? Tentu orang-orang yang berkecimpung di dunia koding Android menyerupai developer, analiyst dan orang-orang yang sangat antusias dalam hal ini.
Selain itu, ukurannya juga lebih besar alasannya yaitu ada paket perhiasan yang berisi banyak sekali komponen yang sudah dikembangkan dari versi stablenya.
ROM Distributor sering juga disebut ROM Abal-abal oleh pengguna MIUI di Indonesia. Pada banyak kasus, ROM jenis ini yaitu modifikasi dari ROM China semoga mempunyai aplikasi besutan Google dan Bahasa Indonesia. Dengan begitu, pengguna akan mencicipi sensasi menggunakan ROM Global padahal aslinya ROM China yang telah dimodifikasi.
Untuk mengecek ROM China caranya juga mudah. Kalau kita beli smartphone Xiaomi selain TAM/Erajaya dan Trikom, maka kemungkinan besar produk itu menggunakan ROM Abal-abal. Kebanyakan yang beredar di pasaran si menyerupai itu, baik itu online maupun offline sama saja.
Kaprikornus kalau mau yang benar-benar ROM MIUI Global, belilah produk Xiaomi menggunakan jalur distribusi smartphone Xiaomi resmi menyerupai yang sudah kami sebutkan.
Ciri-ciri ROM Distributor lainnya yaitu harganya yang jauh lebih murah, bahkan pada beberapa masalah ditemukan produk yang harganya tidak masuk akal.
Ini alasannya berdasarkan prediksi kami :
Kalau kau pengin tahu ROM yang digunakan ROM Resmi atau Abal-abal, silakan simak beberapa ciri di bawah ini :
1. Digit Lebih dari 4
Ciri-ciri ROM Abal-Abal yang pertama sanggup kita lihat dengan melihat digit angkanya. ROM Abal-abal biasanya lebih dari 4 digit bahkan ada juga yang hingga 6 atau 8 digit. Dengan melihat digit ini, ROM kita sanggup diketahui orisinil atau bukan.
Contoh : 8.0.50.0 (LXKCNDG) ---> Abal-abal
Pada bab belakang angka, ada instruksi LXKCNDG. Kode CN itu sesungguhnya instruksi ROM China, jadi kalau kau nemu instruksi itu sudah sanggup dipastikan ROM-nya abal-abal.
Seperti yang sudah kita ketahui, ROM China itu tidak punya Google Play Store dan berbahasa China. Kalau ada Google Play Store dan ada Bahasa Indonesianya, maka ROM yang kita gunakan yaitu abal-abal.
Meski begitu, versi ROM jenis ini dibentuk semirip mungkin dengan yang orisinil bahkan terkadang ada yang menulisnya dengan 8.00.88 saja. Wajar kalau hal ini marak terjadi, alasannya yaitu bagaimanapun ‘mereka’ ingin mendapat untung.
Maka dari itu, kita harus benar-benar memerhatikan instruksi semacam ini untuk mengecek ROM Xiaomi orisinil atau palsu. Agar semakin paham, yuk simak pembahasan perihal instruksi ROM ini.
MIUI Global 9.1 | Stable 9.1.8.0 (NCKMIEI)
Selain mengecek jumlah digit dan kodenya, kau juga sanggup cek bentukannya. Semisal HP kau Xiaomi Redmi 4X tapi instruksi bentukannya CK, maka kemungkinan besar ROM-nya abal-abal alasannya yaitu instruksi CK itu untuk smartphone Xiaomi Redmi 5A.
Karena sudah diubah-ubah semenjak awal, aplikasi bawaannya tentu berbeda dengan ROM Global. Secara default biasanya akan ada aplikasi aneh-aneh semacam Clean Master, UC News, DU Baterry Saver dan lain sebagainya.
Padahal aslinya aplikasi semacam itu harus didownload terlebih dahulu di Play Store. Pada beberapa kasus, aplikasi semacam ini juga tidak sanggup dihapus alasannya yaitu sudah terpasang di ROM ketika flashing ke smartphone.
Mungkin ada beberapa aplikasi yang sanggup dihapus, tapi sanggup saja aplikasi tersebut muncul lagi tanpa kita sadari.
Aplikasi besutan dari Google Cuma ada Play Store, aplikasi semacam Maps, Play Music, Google Keyboard, Hangout dan Gmail tidak terpasang. Kan sangat aneh?
Belum lagi, ada juga muncul pop-up dan notifikasi iklan yang entah darimana datangnya. Kan apa banget yaaa....
Pembaruan ROM jenis ini tentu tidak meyakinkan. Bahkan mungkin tidak pernah update sama sekali kendati kita mengecek pembaruan sistem.
Kalaupun sanggup update, kemungkinan besar gagal atau menjadi hilang Bahasa Indonesia, jaringan 4G dan banyak sekali aplikasi besutan Google.
Karenanya, banyak sekali masalah dimana ROM Distributor ini menggunakan versi SUPER TINGGI dimana melebihi versi MIUI yang rilis. Kaprikornus nantinya tidak akan sanggup update OTA dari pihak MIUI itu sendiri.
Namanya juga ROM Abal-abal, tingkat keamanan dan stabilitasnya tentu sangat kurang. Bahkan sangat mungkin disisipi virus, adware, spyware, bloatware, malware dan banyak sekali hal yang sifatnya merusak dan membahayakan. Wajar saja kalau pengguna ROM Abal-abal sering disuguhi iklan atau pop-up gila yang sangat mengganggu.
Karena banyak sekali kegiatan gila semacam ini, smartphone Xiaomi sanggup menjadi cepat panas, boros kuota dan boros pemakaian baterai. Hadeh!
Akan jauh lebih baik kalau kita menggunakan ROM China saja ketimbang menggunakan ROM Distributor / Abal-abal. Dan yang lebih manis lagi, pilih Xiaomi besutan TAM/Erajaya dan Trikom alasannya yaitu menggunakan ROM resmi dari pengembang MIUI dan tentunya jauh lebih user friendly.
Singkatnya, ROM Global / China dan ROM Developer merupakan ROM resmi dari pihak MIUI. Sedangkan ROM Distributor merupakan ROM Abal-abal yang telah dimodifikasi oleh pihak lian.
Secara singkat, kita sanggup mengecek ROM dengan melihat digit angka pada ROM serta instruksi di belakangnya.
Semoga bermanfaat yah! Sumber https://www.rambat.id/
Dengan memahami ciri-cirinya, kita tentu sanggup mengidentifikasi apakah ROM kita abal-abal atau bukan.
Sedikit Penjelasan Tentang MIUI
MIUI ini sesungguhnya termasuk Custom ROM Android murni yang sering kita kenal dengan Android Open Source Project / AOSP. Atas dasar ini, AOSP kemudian dikembangkan oleh pengembang Xiaomi dengan menyempurnakan fitur-fitur di dalamnya. Tentunya, mereka mengubah AOSP yang simpel menjadi lebih kompleks, bertenaga dan lebih user friendly. Akhirnya, hasil project tersebut yang sering kita kenal dengan MIUI.
Seiring waktu berjalan, MIUI mempunyai beberapa jenis ROM. Sebut saja ROM Developer yang terdiri dari ROM Dev Global & ROM Dev China dan ROM Stable yang terdiri dari ROM China dan ROM Global.
Karena penggunanya semakin banyak, ternyata ada juga pihak yang memanfaatkan hal ini dengan memodifikasi ROM MIUI untuk kepentingan mereka. ROM MIUI kesudahannya berubah namanya menjadi ROM Distributor atau sering juga disebut ROM Abal-abal.
Apa bedanya ROM resmi dengan ROM distributor? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai ciri-ciri, perbedaan, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing ROM tersebut.
Cekidot!
Perbedaan ROM MIUI Global/China, Developer & Distributor
#1. ROM Stable (ROM Global & ROM China)
Pertama, ada ROM Stable. ROM jenis ini termasuk ROM resmi yang dibentuk oleh developer. Biasanya, ROM Stable akan diperbarui secara terpola guna meningkatkan kualitas dan performanya.
Dengan pembaruan semacam ini, ROM Stable tentu menjadi lebih kondusif dan minim bug. Dalam ROM Stable, kita juga sanggup mengenal dua varian yaitu ROM Global Stable dan ROM China Stable.
Apa bedanya?
ROM Global Stable punya instruksi “I” pada instruksi bentukannya. Varian ini juga punya banyak bahasa dunia, termasuk Bahasa Indonesia.
Versi dari ROM Stable ini hanya terdiri dari 4 digit angka menyerupai 8.1.2.0 (MAAMIDI).
Sedangkan untuk ROM China Stable, regionalnya saja yang berpengaruh. Artinya, ROM ini biasa digunakan pada ponsel Xiaomi yang ada di pasar China menyerupai Mi5C atau Mi4C.
Cara mengecek ROM Xiaomi Cina atau bukan, kita sanggup melihat instruksi tengah. Bila terdapat abjad CN, maka ROM kita termasuk ROM versi China contohnya 8.2.3.0 (NXKCNEC)
ROM versi Cina ini umumnya sanggup menggunakan Bahasa China dan Bahasa Inggris. Proses untuk mengecek ROM resmi Xiaomi atau bukan, sanggup kita ketahui di en.miui.com/download.
Aplikasi yang Tersedia Secara Default
- ROM ROM Resmi Internasional / Global Stable
Beberapa aplikasi pre-installed sudah tersedia di ROM jenis ini menyerupai G-mail, Maps, Google Hangouts, Play Music, Play Store dan aplikasi besutan Google yang lain. Biasanya, keyboard yang digunakan yaitu Google Keyboard atau Swiftkey Keyboard.
Karena sifatnya lebih universal untuk pengguna di seluruh dunia, aplikasi yang dibawa cukup standar dan tidak ada yang berbahasa China. Aplikasi bawaan selain besutan Google biasanya Mi Remote, MIUI Forum, Cuaca dan Keamanan.
- ROM China Stable (ROM Resmi Versi China)
Karena diperuntukkan untuk pengguna China, ROM jenis ini membawakan kegiatan aplikasi yang lebih “rasa lokal”. Secara default, ROM ini tidak menghadirkan Google Play Store dan aplikasi Google lainnya. Pihak pengembang menggantinya dengan App Store / Mi Store Bahasa China. Beberapa aplikasi bawaan juga dihadirkan menyerupai Music, Video, Sosial Media yang menggunakan Bahasa China.
Intinya, serba Bahasa China ya guys!
Papan ketik yang biasa digunakan ROM Cina yaitu Google Pinyin Input, Sogou Keyboard for MIUI dan Baidu IME. Untuk versi MIUI 8 ke atas juga sudah tersedia keyboard Google untuk memudahkan penggunanya.
Stabilitas, Update dan Keamanan
Karena sama-sama termasuk ROM resmi developer, terperinci ROM Global dan ROM China mempunyai tingkat keamanan yang lebih terjamin. Untuk problem stabilitas ROM dan pembaruan, keduanya tentu sudah sesuai dengan standar yang diinginkan developer.
Berbagai tahapan juga harus dilewati menyerupai uji coba beta selama beberapa waktu sebelum kesudahannya dirilis. Biasanya, update juga dilakukan setiap sebulan atau beberapa bulan sekali guna meningkatkan kinerjanya.
ROM jenis ini amat cocok digunakan untuk pengguna standar yang tidak membutuhkan fitur-fitur berat.
Ciri-ciri ROM Stable
- Dikembangkan oleh developer resmi MIUI
- Lebih stabil kinerjanya
- Update rutin, biasanya bulanan
- Keamanannya sudah cukup baik
- Cocok digunakan untuk pengguna biasa / standar
#2. ROM Developer (ROM Global & ROM China)
Pada dasarnya, ROM Developer juga dikembangkan oleh pengembang resmi MIUI. Bedanya, ROM jenis ini diperbarui lebih sering setiap seminggu sekali atau lebih. ROM jenis ini akan selalu menghadirkan fitur teranyar untuk setiap update namun masih rawan bug dan fitur yang kurang optimal.
Dalam hal ini, kita sanggup menjumpai update ROM yang manis dan buruk (banyak bug). Tingkat stabilitasnya juga agak kurang kalau dibandingkan ROM Stable.
ROM Developer terdapat 2 versi yaitu Developer China dan Developer Global. Untuk versi ROM Developer, umumnya diawali dengan angka 6,7 atau 3,4 hingga 5 digit angka. Mengapa sanggup begitu? Karena ROM jenis ini merupakan kombinasi dari “Tahun.Bulan.Tanggal”.
Kalau bingung, nih referensi simpelnya:
- 8.2.6 » 2018 Februari 6
- 6.5.3 » 2016 Mei 3
- 7.1.29 » 2017 Januari 29
Siapa yang cocok menggunakan ROM jenis ini? Tentu orang-orang yang berkecimpung di dunia koding Android menyerupai developer, analiyst dan orang-orang yang sangat antusias dalam hal ini.
Selain itu, ukurannya juga lebih besar alasannya yaitu ada paket perhiasan yang berisi banyak sekali komponen yang sudah dikembangkan dari versi stablenya.
Ciri-ciri ROM Developer
- Dikembangkan oleh developer resmi MIUI.
- Kurang stabil kinerjanya dibanding ROM Stable.
- Update rutin, biasanya mingguan sanggup juga lebih lama.
- Cocok digunakan untuk pengguna kelas enthusiast / developer.
#3. ROM Distributor (ROM Abal-Abal)
ROM Distributor sering juga disebut ROM Abal-abal oleh pengguna MIUI di Indonesia. Pada banyak kasus, ROM jenis ini yaitu modifikasi dari ROM China semoga mempunyai aplikasi besutan Google dan Bahasa Indonesia. Dengan begitu, pengguna akan mencicipi sensasi menggunakan ROM Global padahal aslinya ROM China yang telah dimodifikasi.
Untuk mengecek ROM China caranya juga mudah. Kalau kita beli smartphone Xiaomi selain TAM/Erajaya dan Trikom, maka kemungkinan besar produk itu menggunakan ROM Abal-abal. Kebanyakan yang beredar di pasaran si menyerupai itu, baik itu online maupun offline sama saja.
Kaprikornus kalau mau yang benar-benar ROM MIUI Global, belilah produk Xiaomi menggunakan jalur distribusi smartphone Xiaomi resmi menyerupai yang sudah kami sebutkan.
Ciri-ciri ROM Distributor lainnya yaitu harganya yang jauh lebih murah, bahkan pada beberapa masalah ditemukan produk yang harganya tidak masuk akal.
Lantas, Kenapa Distributor Memakai ROM Abal-Abal?
Ini alasannya berdasarkan prediksi kami :
- Smartphone masih tergolong gres dan belum punya ROM Global. Kaprikornus belum ada aplikasi Google dan masih berbahasa China. Dengan alasan ini, pihak distributor mengubah ROM supaya ada aplikasi Google Playstore dan berbahasa Indonesia. Nah, cukup masuk nalar kan?
- Beberapa smartphone Xiaomi mungkin belum memenuhi syarat TKDN yang mengakibatkan jaringan 4G-nya dikunci oleh pihak Xiaomi. Kalau hal ini hingga terjadi, maka pengguna akan kecewa dan mengakibatkan komplain dimana-mana. Maka dari itu, diubahlah ROM China menjadi ROM Abal-abal supaya jaringan 4G sanggup digunakan.
- Berhubung ROM MIUI masih sering update secara berkala, pihak distributor mengubahnya menjadi ROM Abal-abal supaya jarang update. Banyak juga yang menggunakan versi tertinggi bahkan di luar rilisan resmi dari MIUI.
- Tindak kriminal dengan menyisipkan virus, malware, adware, spyware dan yang lainnya untuk mendapat informasi penting menyerupai nomor rekening dan data langsung lainnya.
Ciri-ciri ROM Abal-Abal (ROM Distributor)
Kalau kau pengin tahu ROM yang digunakan ROM Resmi atau Abal-abal, silakan simak beberapa ciri di bawah ini :
1. Digit Lebih dari 4
Ciri-ciri ROM Abal-Abal yang pertama sanggup kita lihat dengan melihat digit angkanya. ROM Abal-abal biasanya lebih dari 4 digit bahkan ada juga yang hingga 6 atau 8 digit. Dengan melihat digit ini, ROM kita sanggup diketahui orisinil atau bukan.
Contoh : 8.0.50.0 (LXKCNDG) ---> Abal-abal
Pada bab belakang angka, ada instruksi LXKCNDG. Kode CN itu sesungguhnya instruksi ROM China, jadi kalau kau nemu instruksi itu sudah sanggup dipastikan ROM-nya abal-abal.
Seperti yang sudah kita ketahui, ROM China itu tidak punya Google Play Store dan berbahasa China. Kalau ada Google Play Store dan ada Bahasa Indonesianya, maka ROM yang kita gunakan yaitu abal-abal.
Meski begitu, versi ROM jenis ini dibentuk semirip mungkin dengan yang orisinil bahkan terkadang ada yang menulisnya dengan 8.00.88 saja. Wajar kalau hal ini marak terjadi, alasannya yaitu bagaimanapun ‘mereka’ ingin mendapat untung.
Maka dari itu, kita harus benar-benar memerhatikan instruksi semacam ini untuk mengecek ROM Xiaomi orisinil atau palsu. Agar semakin paham, yuk simak pembahasan perihal instruksi ROM ini.
Cara Membedakan ROM MIUI Secara Mudah
MIUI Global 9.1 | Stable 9.1.8.0 (NCKMIEI)
- Stable : artinya ROM ini merupakan versi dari Stable bukan Developer;
- 9.1 : ini yaitu MIUI 9 versi 9.1; N : ini yaitu versi Androidnya, N untuk Nougat.
- J = Jelly Bean / Android 4.1–4.3.1K = KitKat / Android 4.4–4.4.4, 4.4W–4.4W.2
- L = Lollipop / Android 5.0–5.1.1
- M = Marshmallow / Android 6.0–6.0.1
- N = Nuogat / Android 7.0.x-7.1.2
- O = Oreo / Android 8.0.xCK : Ini instruksi Device id berdasarkan MIUI ROM, CK untuk Xiaomi Redmi 5A
- MI : Tipe ROM-nya, MI itu tandanya ROM Global / Internasional. Kalau kodenya CN maka termasuk ROM China.
- EI » Ini kemungkinan instruksi Negara.
- AA = Mi 5 /5Pro
- AC = Mi Pad 2
- AD = Mi Note 2
- AG = Mi 5S
- AH = Mi Mix
- AI = Redmi 3 / 3 Pro / 3 Prime
- AJ = Mi 4S
- AL = Redmi 3S/X/ 3S Prime
- AM = Redmi 4X
- BC = Mi Max
- BD = Mi Max Pro
- BE = Redmi 4 Prime
- BF = Redmi Note 4
- BG = Mi 5S Plus
- CA = Mi 6
- CC = Redmi 4A
- CE = Redmi 4
- CF = Redmi Note 4X
- CH = Mi Note 3
- CI = Mi Pad 3
- CJ = Mi 5c
- CK = Redmi 5A
- DB = Mi 5x
- DD = Mi Max 2
- DE = Mi Mix 2
- DF = Redmi Note 5 A / Redmi Y1 Lite
- DK = Redmi Note 5A Prime / Redmi Y1 Lite Prime
- HB = Redmi 1
- HC = Redmi 1S WCDMA / HM1SWC
- HD = Redmi Note 3G
- HF = Redmi 1S-3G / HM1STD
- HH = Redmi 1S-4G / HM1SLTE
- HI = Redmi Note 4G
- HJ = Redmi 2/Prime
- HK = Redmi Note Prime/Gucci
- HM = Redmi Note 2/Prime
- HN = Redmi Note 3
- HO = Redmi Note 3 Pro
- HP = Redmi 3 (dulu)
- HQ = Redmi Pro
- HR = Redmi Note 3 SE
- MA = Mi 1 / Mi 1S
- XA = Mi 2 / Mi 2S
- XC = Mi 3-TD / nVidia
- XD = Mi 3 / Mi 4
- XE = Mi Note
- XF = Mi Pad
- XG = Mi 4 LTE-CT
- XH = Mi Note Pro
- XI = Mi 4i
- XK = Mi 4c
Selain mengecek jumlah digit dan kodenya, kau juga sanggup cek bentukannya. Semisal HP kau Xiaomi Redmi 4X tapi instruksi bentukannya CK, maka kemungkinan besar ROM-nya abal-abal alasannya yaitu instruksi CK itu untuk smartphone Xiaomi Redmi 5A.
Aplikasi Yang Terpasang Default
Karena sudah diubah-ubah semenjak awal, aplikasi bawaannya tentu berbeda dengan ROM Global. Secara default biasanya akan ada aplikasi aneh-aneh semacam Clean Master, UC News, DU Baterry Saver dan lain sebagainya.
Padahal aslinya aplikasi semacam itu harus didownload terlebih dahulu di Play Store. Pada beberapa kasus, aplikasi semacam ini juga tidak sanggup dihapus alasannya yaitu sudah terpasang di ROM ketika flashing ke smartphone.
Mungkin ada beberapa aplikasi yang sanggup dihapus, tapi sanggup saja aplikasi tersebut muncul lagi tanpa kita sadari.
Aplikasi besutan dari Google Cuma ada Play Store, aplikasi semacam Maps, Play Music, Google Keyboard, Hangout dan Gmail tidak terpasang. Kan sangat aneh?
Belum lagi, ada juga muncul pop-up dan notifikasi iklan yang entah darimana datangnya. Kan apa banget yaaa....
Update
Pembaruan ROM jenis ini tentu tidak meyakinkan. Bahkan mungkin tidak pernah update sama sekali kendati kita mengecek pembaruan sistem.
Kalaupun sanggup update, kemungkinan besar gagal atau menjadi hilang Bahasa Indonesia, jaringan 4G dan banyak sekali aplikasi besutan Google.
Karenanya, banyak sekali masalah dimana ROM Distributor ini menggunakan versi SUPER TINGGI dimana melebihi versi MIUI yang rilis. Kaprikornus nantinya tidak akan sanggup update OTA dari pihak MIUI itu sendiri.
Stabilitas dan Keamanan
Namanya juga ROM Abal-abal, tingkat keamanan dan stabilitasnya tentu sangat kurang. Bahkan sangat mungkin disisipi virus, adware, spyware, bloatware, malware dan banyak sekali hal yang sifatnya merusak dan membahayakan. Wajar saja kalau pengguna ROM Abal-abal sering disuguhi iklan atau pop-up gila yang sangat mengganggu.
Karena banyak sekali kegiatan gila semacam ini, smartphone Xiaomi sanggup menjadi cepat panas, boros kuota dan boros pemakaian baterai. Hadeh!
Akan jauh lebih baik kalau kita menggunakan ROM China saja ketimbang menggunakan ROM Distributor / Abal-abal. Dan yang lebih manis lagi, pilih Xiaomi besutan TAM/Erajaya dan Trikom alasannya yaitu menggunakan ROM resmi dari pengembang MIUI dan tentunya jauh lebih user friendly.
Kesimpulan...
Singkatnya, ROM Global / China dan ROM Developer merupakan ROM resmi dari pihak MIUI. Sedangkan ROM Distributor merupakan ROM Abal-abal yang telah dimodifikasi oleh pihak lian.
Secara singkat, kita sanggup mengecek ROM dengan melihat digit angka pada ROM serta instruksi di belakangnya.
- ROM Stable terdiri dari 4 angka MIUI 9.1.3.0
- ROM Developer terdiri dari 3 angka MIUI 9.1.0
- ROM Abal-abal biasanya lebih dari digit angka yang telah ditentukan.
Semoga bermanfaat yah! Sumber https://www.rambat.id/