Saat Aku merenungkan banyak hal dan memiringkan gelas ditanganku, sebelum saya menyadarinya, Tuan Rumah program hari ini, Baron Messi, tiba disisiku.
"Bagaimana berdasarkan Anda perihal pertemuan malam ini?"
"Saya merasa sangat senang."
Aku menanggapinya dengan senyuman terpampang diwajahku. Jika Aku terlalu banyak bersantai, Wajahku mungkin akan terlihat kelelahan.
"... Saya ingat teringat sesuatu, Baron Messi. Apakah Anda keberatan jikalau Saya mengajukan pertanyaan?"
"Apa yang ingin Anda tanyakan?"
"Kenapa Anda kembali ke Wilayah Anda lebih awal? Semua orang berkumpul di sini... kecuali Para Birokrat yang dikala ini sedang bekerja di Royal CIty... Saya telah diberitahu bahwa setiap Orang akan tetap berada di Royal City sepanjang musim. Sejujurnya, Saya juga berpikir bahwa Orang lain juga akan kembali ke Wilayah Mereka lebih awal..."
Ketika Kupikir Aku melewati batas, Baron Messi membuka mulutnya untuk menjawab.
"Itu sebab kiprah yang telah dipercayakan kepada Saya."
"...Sebuah Tugas, Kata Anda?"
"Ya. Nona Iris, pernahkah Anda mendengar perihal perang Towari dari Gazelle-sama...?"
"Tentu saja, Saya pernah mendengarnya. Meskipun demikian, Pengetahuan Saya mengenai hal itu mungkin tidak berbeda dengan apa yang tertulis di buku."
"Itu sudah cukup. ...Seperti yang telah Anda dengar, Saya pernah berperang melawan Towari di bawah Gazelle-sama. Dan berkat prestasi militer dalam perang itu, Saya dianugerahi Gelar Bangsawan."
Ketika Baron Messi memperlihatkan penjelasannya, Dia tampaknya memikirkan hal lain di matanya.
"Tapi bahkan hingga akhir, Saya masih seseorang dari kalangan Militer. Itu tidak akan berubah bahkan sesudah Saya diberi Gelar Bangsawan. Selain itu, sebab perang dengan Kerajaan Towair masih belum disimpulkan... Sebagai orang yang menjaga perbatasan kita, Saya tidak sanggup bolos dari Wilayah Saya untuk jangka waktu yang lama."
"Bahkan hingga sekarang, Saya masih mendapati diri Saya berada di tengah masa perang, dan sebab itu Saya tidak sanggup memberitahu Nyonya bahwa tidak perlu khawatir. Oleh sebab itu, satu-satunya yang sanggup Saya katakan untuk Nyonya... Mohon berhati-hati. Disisi lain, meskipun Mereka tidak akan segera terlibat dalam perang dengan Kita, itu masih sebuah fakta bahwa Kerajaan itu mempunyai suatu tujuan kepada Kita."
"Hal itu karena... Gandum dan sumber daya alam lainnya, ya."
"Ya. Selain itu, masih ada sisa kebencian dari 30 tahun yang lalu."
...Perang, ya. Meski Wilayah Armelia terletak sempurna di seberang Kerajaan Towair dan ada jarak yang cukup jauh di antara keduanya, itu bukan berarti Kita seharusnya tidak berjaga-jaga.
Saat perang pecah, ada banyak sekali duduk perkara yang akan menimpa setiap orang di wilayah.
"Terima kasih banyak atas saran Anda."
"Sayalah yang harus minta maaf, dikarenakan telah mengemukakan topik yang tidak sopan, mohon maafkan Saya. Jika begitu, Izin kan Saya permisi."
"Tidak perlu meminta maaf. Bagi Saya, itu sangat menguntungkan."
***
Sumber https://inzerokun.blogspot.com/
...Perang, ya. Meski Wilayah Armelia terletak sempurna di seberang Kerajaan Towair dan ada jarak yang cukup jauh di antara keduanya, itu bukan berarti Kita seharusnya tidak berjaga-jaga.
Saat perang pecah, ada banyak sekali duduk perkara yang akan menimpa setiap orang di wilayah.
"Terima kasih banyak atas saran Anda."
"Sayalah yang harus minta maaf, dikarenakan telah mengemukakan topik yang tidak sopan, mohon maafkan Saya. Jika begitu, Izin kan Saya permisi."
"Tidak perlu meminta maaf. Bagi Saya, itu sangat menguntungkan."
Sumber https://inzerokun.blogspot.com/
Saat perang pecah, ada banyak sekali duduk perkara yang akan menimpa setiap orang di wilayah.
"Terima kasih banyak atas saran Anda."
"Sayalah yang harus minta maaf, dikarenakan telah mengemukakan topik yang tidak sopan, mohon maafkan Saya. Jika begitu, Izin kan Saya permisi."
"Tidak perlu meminta maaf. Bagi Saya, itu sangat menguntungkan."
***
Sumber https://inzerokun.blogspot.com/
Related Posts
- Common Sense Of A Duke’S Daughter Chapter 49 Bahasa Indonesia Perasaan Rumit "Aku minta maaf, tampaknya Aku terlalu banyak minum." Seperti tebakanku, itu sangat mengejutkan untuk Kakek disini, Itu ibarat D ...
- Common Sense Of A Duke’S Daughter Serpihan 45 Serpihan Satu Laporan dan Kecemasan Tak usang sehabis itu, Aku pulang ke Rumah. Mengingat Aku sanggup berbicara dengan banyak sekali orang yang belum pernah Ak ...
- Common Sense Of A Duke’S Daughter Chapter 66 Bahasa Indonesia Saksi Chapter ini dipersembahkan kepada anda oleh: Inzero. "Kedua saksi silahkan memperkenalkan diri?" (Iris) Aku melangkah mundur dan membiarka ...
- Common Sense Of A Duke’S Daughter Chapter 61 Bahasa Indonesia Pidato Dari Sudut Pandang Seorang Warga Wilayah Saat Waktu menjelang malam biasanya kebanyakan orang akan berkumpul di kedai minum, tapi hari in ...
- Common Sense Of A Duke’S Daughter Chapter 67 Bahasa Indonesia Ah, maaf kalau saya jarang update. Karena sibuk dengan kehidupan saya di dunia kasatmata untuk fokus ke tujuan hidup dan bahkan bentar lagi saya Pr ...
- Common Sense Of A Duke’S Daughter Chapter 48 Bahasa Indonesia Hasil Pertarungan "...Sekarang, pertarungan dimulai!" Aku segera bergerak sehabis Aku mendengar sinyal dari Wasit, dan Aku mengayunkan pedangku d ...