Puisi: Kusir Bendi (Karya Iyut Fitra) - Gasskeun Puisi: Kusir Bendi (Karya Iyut Fitra) | Gasskeun

Puisi: Kusir Bendi (Karya Iyut Fitra)

Kusir Bendi

Kuda merah dan bendi merah. Sudah berapa jauh penumpang diantarkan
sedari pagi muncul matahari. siang sejenak rumput dan sagu
sampai jelang petang
di antara kleneng genta. Ia kisahkan kesepian
wacana kota yang menjulang. Laju pacu kendaraan
atau peluh yang kering di badan. ke mana kota ini akan dibawa?

Kuda merah dan bendi merah. Ia kusir yang sendirian
hidup tergantung pada penumpang. Menghiba saat pekan lengang
ia bayangkan sepuluh tahun nanti. Di dalam sangkar kuda-kuda mati
terkekang zaman. Hilang daya saat cemeti patah tiga di gelanggang pacuan
ke mana kota ini akan dibawa?

Kuda merah dan bendi merah
betapa yang lamban akan tertinggal oleh setiap yang gegas.

Payakumbuh, 2013
 Hilang daya saat cemeti patah tiga di gelanggang pacuan Puisi: Kusir Bendi (Karya Iyut Fitra)
Puisi: Kusir Bendi
Karya: Iyut Fitra

Baca juga: Kumpulan Puisi Ibu dan Ayah

Sumber http://www.sepenuhnya.com/

Related Posts