Anwar Zahid:Ke Istana Bawa Pedang,Jawaban Gus Dur Bikin Kaget! - Gasskeun Anwar Zahid:Ke Istana Bawa Pedang,Jawaban Gus Dur Bikin Kaget! | Gasskeun

Anwar Zahid:Ke Istana Bawa Pedang,Jawaban Gus Dur Bikin Kaget!

 KH Anwar Zahid yakni salah satu penceramah kondang asal Bojonegoro Jawa Timur Anwar Zahid:Ke Istana Bawa Pedang,Jawaban Gus Dur Bikin Kaget!
via dongeng lucu humor terbaru


andumhumor.com - KH Anwar Zahid yakni salah satu penceramah kondang asal Bojonegoro Jawa Timur. Kyai yang memakai bahasa kawasan sebagai salah satu pendekatan dalam ceramahnya sangat terkenal di masyarakat terutama Jawa Timur, apalagi dengan gaya humornya yang diambil dari kehidupan sehari-hari masyarakat yang tentu sangat mengena. Kyai kelahiran 45 tahun silam ini, merupakan pengasuh ponpes As Syafi'iyyah Kanor Bojonegoro.

Dalam setiap ceramah yang disampaikan, ia selalu menyertakan candaan-candaan khas kawasan sehingga masyarakat sangat gampang mencerna apa yang disampaikan. Pada suatu kesempatan ceramah di kawasan Dander Bojonegoro, ia sempat menceritakan sebuah kisah humor dari mantan presiden Abdurrahman Wahid, atau yang lebih erat dipanggil Gus Dur. Dengan gaya khasnya Anwar Zahid, berikut kisahnya.

Mulane pas dadi presiden, istana negara iki koyok Dalem Kasepuhan, sopo ae iso mlebu, wong sarungan yo iso mlebu. Sandalan jepit iku yo biasa mlebu istana negara pas Gus Dur dadi presiden. Sampek ono wong menghadap Gus Dur nang istana negara, gowo pedang. Yo dicegat lho karo paspamres, pasukan pengamanan presiden. Ape sowan nang presiden kok gowo pedang, gowo pulpen wae ra oleh. Sampean ancen ra tau ae marai ra weruh. Diperiksa, ora oleh gowo opo-opo. Pulpen wae ra oleh, mulus, soale arep ngadep presiden. Lha iki gowo pedang.

Dijaluk pedange ora oleh, gueger karo paspamres. Ono ribut-ribut diluar, Gus Dur dari dalam keluar. "Ada apa ini?, kok ribut-ribut" (menirukan logat gus dur). Dilapori karo paspamres ,"Bapak presiden, ada orang mau menghadap bapak presiden, dia bawa pedang. Pedangnya diminta nggak boleh ". Kata Gus Dur "Biarin". Kon ngejarno, lha paspamres e gundah toh. Lho kok biarin, apa bapak presiden nggak takut?. "Kenapa takut, wong saya nggak ngeliat kok"

Yang roaming, dapat dibaca translater berikut ini ya. Makanya dikala jadi presidem, istana negara menyerupai rumah sendiri, siapa saja boleh masuk, orang pakai sarung pun bokeh masuk. Pakai sendal japit juga saudah biasa masuk istana dikala Gus Dur menjabat sebagai presiden. Sampai suatu dikala ada yang menghadap Gus Dur di istana, dengan membawa pedang. Ya niscaya dihadang dong oleh paspamres, pasukan pengaman presiden. Mau bertamu ke presiden kok bawa pedang, bawa bulpoin saja dilarang kok. Anda semua belum pernah, makanya nggak tahu (ngomong ke penonton). Diperiksa, gak boleh membawa apa-apa. Bulpoin saja tidak boleh, polos, sebab mau menghadap presiden. Lha ini kok hingga bawa pedang.

Ketika diminta pedang tersebut oleh paspamres, terjadi keributan. Ada ribut-ribut diluar, Gus Dur yang mendengar kemudian keluar. "Ada apa ini kok ribut-but ?",kata Anwar Zahid sambil menirukan logat Gus Dur. Paspares lapor,"bapak, ini ada orang mau menghadap Pak Presiden, tapi dia bawa pedang. Pedangnya dilarang saya minta". Mendengar itu Gus Dur pun berkata ,"biarkan saja". mendengar tanggapan Gus Dur, paspamres gundah "lho kok malah dibiarkan saja, apa presiden nggak takut". "Lha kenapa takut, wong saya nggak melihat kok", jawab Anwar Zahid sambil menirukan gaya Gus Dur. [arif/andumhumor.com]

Nikmati juga cerita humor seru dan terbaru lainnya ya : Jangan Pulang Tengah Malam Kalau Nggak Mau Ketemu Ojol Setan!
Sumber http://andumhumor.blogspot.com/

Related Posts