Braga
Ia telah berjanji di braga wanita itu dalam sebuah pesan akan menunggu dengan baju warna merah serupa gedung-gedung tua atau lukisan-lukisan lama beliau bayangkan malam akan sedikit nakal di antara para pejalan yang entah datang entah pulang
“bawakan semua yang selama ini kaupendam di braga malam tak akan cepat dijemput pagi!”
seorang yang entah dari mana bercerita ihwal kota tua toko musik pedagang buku juga muasal kota kembang seraya mengisap rokok dalam-dalam kemudian pergi begitu saja
seorang tua di trotoar melukis hitam putih kota lama bangunan eropa atau barangkali bekas bioskop kemudian merobeknya tiba-tiba
hampir separuh malam bulan merah beliau terima lagi sebuah pesan “sudahkah kamu di braga? bila malam telah berlalu kau akan mengerti makna menunggu!”
beliau telah berjanji di braga wanita itu tak kunjung datang
Sumber http://www.sepenuhnya.com/