Gangguan Sikap Dan Dilema Pada Belum Dewasa - Gasskeun Gangguan Sikap Dan Dilema Pada Belum Dewasa | Gasskeun

Gangguan Sikap Dan Dilema Pada Belum Dewasa

Gangguan Perilaku dan Masalah pada Anak-Anak  

Ada tiga jenis umum gangguan perilaku yaitu dilema sikap eksternal, dilema sikap internal, dan gangguan insiden rendah. 
www.riviewbuku.com
1.     Masalah sikap eksternal
Seperti bawah umur dengan ketidakmampuan belajar, salah satu yang paling umum keluhan wacana bawah umur merujuk pada penilaian yang dinyatakan mempunyai gangguan emosi dan sikap yakni hiperaktif. Sulit untuk mendefinisikan hiperaktif lantaran baik kealamiahan dan jenis kegiatan harus dipertimbangkan. Ross & Ross (1982) mendefinisikan hiperaktif sebagai sebuah kelas gangguan sikap yang heterogen di mana tingkat tinggi acara ditunjukkan dalam waktu yang tidak sempurna dan tidak sanggup dihambat oleh perintah. Pada dasarnya, definisi yang berkhasiat untuk hiperaktif yakni bahwa seorang anak terlalu banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang merepotkan. Banyak bawah umur dengan kelainan sikap bertindak garang terhadap obyek, diri sendiri, atau orang lain. Para pendidik dan profesional lebih berhasil dalam mengajar bawah umur yang sehat cara untuk menghadapi frustrasi dengan mengakui, menerima, dan menoleransi perasaan frustrasi serta membangun sumber-sumber untuk mengatasi. Kenakalan anak-anak/remaja seharusnya ditelaah oleh sistem kesehatan atau sistem pendidikan bukannya didefinisikan oleh sistem peradilan pidana. Ketika arif balig cukup akal melaksanakan tindakan ilegal menyerupai pencurian, mereka dianggap bermasalah. Namun, kalau lebih banyak anak dengan gangguan emosi atau sikap sepertinya bermasalah dengan aturan maka bergotong-royong tidak semua dari mereka bermasalah (Berdine & Blackhurst, 1985).
2.     Masalah Perilaku Internal
Ada beberapa jenis dilema sikap yang diinternalisasi yaitu depresi, anoreksia dan bulimia, bisu elektif, ketakutan dan fobia, serta penarikan diri. Diskusi kita akan berfokus pada jenis yang paling umum ditemukan di antara bawah umur sekolah yaitu depresi dan kecemasan/ penarikan diri. Sulit untuk mengenali depresi pada anak-anak. Komponen depresi, menyerupai perasaan bersalah, perasaan penolakan, kelesuan, dan system diri yang rendah sering diabaikan atau mungkin salah sebagai dilema yang sama sekali berbeda. Beberapa anak mungkin juga mempunyai gangguan kecemasan yang tidak diketahui. Gangguan kecemasan sanggup terjadi dari kecemasan yang intens lantaran pemisahan dari keluarga dan teman-teman atau lingkungan yang akrab. Gejala-gejala bisa termasuk menarik diri berlebihan dari kontak dengan orang asing, tidak terfokus, cemas dan ketakutan yang berlebihan, dan tingkat yang sangat rendah dalam hal interaksi yang positif dengan sahabat sebaya mereka. Banyak anak dengan gangguan kecemasan tetap tidak diobati lantaran kesulitan mengenali keberadaannya.
3.     Rendah-insiden Behavioral Disorders
Ada dua gangguan sikap yang sangat dikenal, serius namun jarang terjadi yaitu skizofrenia dan autisme. Di Amerika Serikat, satu persen dari populasi telah didiagnosis skizofrenia tetapi ini sangat jarang terjadi di antara anak-anak. Sebagai bentuk psikosis, sikap skizofrenia termasuk khayalan asing (misalnya, percaya pikiran seseorang dikendalikan oleh polisi), halusinasi (misalnya, suara-suara yang menyampaikan kepada anak apa yang harus dilakukan atau dipikirkan), dan ketidaklogisan. Anak-anak dengan skizofrenia mempunyai kesulitan yang serius di sekolah dan sering kali tinggal di rumah sakit atau lingkungan pendidikan khusus selama kepingan tertentu dari masa kecil mereka. Anak-anak ini juga membutuhkan anggota tim multidisiplin untuk memperlihatkan perawatan dan layanan. Gangguan ini sangat menghipnotis seseorang dalam berpikir, berkomunikasi, dan berperilaku. Sering kali, orang-orang ini sepertinya terisolasi dengan kesulitan berat dalam membangun relasi interpersonal yang memuaskan, bahasa yang tidak normal atau tidak adanya bahasa, ritual gerakan, dan sikap yang merugikan diri sendiri.
Seringkali terdapat kesulitan untuk mengidentifikasi sikap dan gangguan emosional pada anak kecil kecuali bila itu yakni sebuah keanehan yang parah menyerupai psikosis. Anak-anak usia sekolah dengan gangguan emosi internal menyerupai itu akan sulit pula diidentifikasi. Anggota keluarga dan guru harus peka untuk mendeteksi kesulitan emosional atau sikap antara bawah umur dengan tanda-tanda yaitu (a) aksi terhadap diri sendiri atau orang lain, (b) kecemasan atau fearfulness, (c) distractibility atau ketidakmampuan untuk membayar perhatian untuk waktu yang panjang dibandingkan dengan teman-temannya, (e) mengungkapkan pikiran untuk bunuh diri, (f) perasaan depresson dan ketidakbahagiaan, (f) sedikit atau tidak ada teman, (g) sikap hiperaktif, (h) matang keterampilan sosial yang dinyatakan dalam interaksi sosial yang tepat, (i) impulsive, (j) dilema dalam relasi keluarga, (k) dilema dengan relasi guru-murid, (l) bunuh diri, dan (m) penarikan ke dalam diri. Heward & Orlansky (dalam Mahabbati, 2006) menyampaikan seseorang dikatakan mengalami gangguan sikap apabila mempunyai satu atau lebih dari lima karakteristik berikut ini.
a.     Ketidakmampuan untuk mencar ilmu yang bukan disebabkan oleh faktor intelektualisasi, alat indra, dan kesehatan.
b.     Ketidakmampuan untuk membangun dan memelihara kepuasan dalam menjalin relasi dengan sahabat sebaya dan guru.
c.      Tipe sikap yang tidak sesuai atau perasaan yang dibawah keadaan normal.
d.     Mudah terbawa suasana hati (emosi labil), ketidakbahagiaan, dan depresi.

Daftar Pustaka
Mahabbati. 2006. Identifikasi Anak dengan Gangguan Emosional dan Perilaku di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan.
Mar’at, Samsunuwiyati. 2010. Psiologi Perkembangan. Bandung: Rosdakarya.
Monks, et. al. 2004. Psikologi Perkembangan Pengantar dalam Berbagai Bidang. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Slavin, R. E. 2006. Education Psichology. New Jersey: Pearson Education.
Widyagara. 2010. Definisi Gangguan Emosional dan Prilaku, (Online), http:/google.com/definisi/gangguan/emosi/dan/tingkah/laku.com), diakses 12 November 2013.
Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: Rosdakarya.


Sumber https://rimatrian.blogspot.com/

Related Posts