Puisi: Perjalanan Kabut (Karya Sulaiman Juned) - Gasskeun Puisi: Perjalanan Kabut (Karya Sulaiman Juned) | Gasskeun

Puisi: Perjalanan Kabut (Karya Sulaiman Juned)

Perjalanan Kabut

Banda Aceh:
Gerimis
mengantar malam. Sementara
hujan membasuh rindu
tumpah ke samudera
hati.

Saree:
Sunyi
mengantar gigil
pada mimpi tak berujung
perjalanan ini mestikah
dihentikan.

Sigli:
Segumpal
kalbu jatuh kadang meruncing
menikam-nikam sampai beranak
duri dalam daging.

Beureunuen:
Melewati
tanah kelahiran. Hilang
rasa di pekat malam
segala petuah dan cinta
terkuburkan.

Biruen:
Tak
ada lagi yang melantunkan syair
ibarat awan di tiup angin
terburai entah kemana.

Takengon:
Sepucuk
rindu menggelegak. Ingin
cepat bertemu Emak
melepaskan galau
yang sesak.
Padang Panjang:
menghabiskan
malam dalam senyum
beku waktu. Aku berguru mengeja
cinta pada selembar daun jadi dongeng di ruang
senja.

Jakarta:
Terkurung
keramaian ibarat menghirup asap
di hati terkadang jadi api. Aku
ingat kampung. masa kecil yang indah
selepas ngaji membaca Hikayat Prang Sabi
memaknai penyerahan diri. Merindui Allah
masa cukup umur penuh gairah menentukan rumah daerah berteduh
membawa pulang mawar membagi keluh kesah. Becermin
pada kesetiaan Adam-Hawa.

Solo:
Tempat
menjaring segala ingin
jadikan pagi menjemput matahari
bawa ke kamar cinta, Ah!

: segala cahaya turun atas izin-Nya.

Indonesia, 2018
 cinta pada selembar daun jadi dongeng di ruang Puisi: Perjalanan Kabut (Karya Sulaiman Juned)
Puisi: Perjalanan Kabut
Karya: Sulaiman Juned

Baca juga: Kumpulan Puisi untuk Mama di Hari Ibu

Sumber http://www.sepenuhnya.com/

Related Posts