Ziarah Gempa
Aku ziarahi negeri air mata. Kampung-kampung terkepung isak - gerimis sabung di halaman mengoyak derita-ribuan nyawa diceraiberaikan gempa. Aku hanya bisa mendirikan kemah di hati membunuh gelisah yang bersimaharaja antar ke perkuburan waktu.
Aku ziarahi negeri air mata. Kampung-kampung terkepung luka - rinai tempias ke wajah semesta mengeram di jiwa. Aku hanya bisa mencatat keping duka dalam senyap jerit untuk dikenang jadi pelajaran menuju Tuhan.
Aku ziarahi negeri air mata. Kecemasan dan ketakutan mengurung jiwa - Seperti rentak tangis bersahutan sesak. Masih lekat di ingatan wacana Aceh dilipat air raya - Yogyakarta luluh-lantak - Pesisir selatan Jawa rubuh - Minangkabau diratakan gempa di ruang senja. Aroma maut menyekap pikiran dalam timbunan tanah dan beton. Apalagi yang tersisa selain doa-doa ditasbihkan menembus langit memetik bulan. Tuhan menegur kita dengan cinta-Nya.
Aku ziarahi negeri air mata. Sambil bertahlil ingin sekali menyaksikan senyum di bibirmu jelita agar getir pergi dari sukma.
Padang Panjang, 1 Oktober 2009 Sumber http://www.sepenuhnya.com/