Hai, sahabat!
Setelah tadi, aku menciptakan tutorial cara menciptakan antiblocker, kini aku akan membahas perihal penempatan keyword yang baik dan benar. Keyword? Iya, keyword atau kata kunci. Kata kunci memang sudah tidak abnormal lagi dikalangan para bloger. Bahkan pemula pun tahu apa yang dimaksud dengan bloger.
Tapi bagaimana dengan anda? Apakah anda mengetahui keyword? Keyword ialah kata atau frasa yang menjadi inti dari pembahasan. Nah, kata kunci sendiri sanggup berisi atas 1 kata, 2 kata, 3 kata, 1 frasa, bahkan lebih. Meskipun begitu, sebetulnya keyword hanya terdiri dari 1 kata hingga 3 kata atau frasa saja. Apabila anda pernah mendengar kata-kata ibarat keyword atau kata kunci panjang yang terdiri dari 4 kata atau lebih, mungkin orang tersebut salah mengartikan. Yang benar ialah long tail keyword.
Ingatlah untuk menggunakan istilah yang sempurna ya sobat. Penggunaan bahasa yang baik akan mencerminkan orang yang menggunakan bahasa tersebut. Maka dari itu, sobat, silakan perbaiki artikel anda, apabila anda pernah menciptakan artikel semacam ini. Atau apabila anda akan menciptakan artikel ibarat ini. Maka aku sarankan untuk memperhatikan penggunaan istilah ini.
Nah, lalu, bagaimana seni administrasi pemasangan kata kunci tersebut? Berikut ini pembahasannya.
Memasang long tail keyword di judul
Bagi beberapa orang, mungkin hal ini dianggap sepele. Dan banyak juga bloger yang cenderung menggunakan short tail keyword di judul postingannya. Nah, untuk pemasangan keyword ala Franklin ini, aku menggunakan seni administrasi ini. Memang betul, long tail keyword pengunjungnya tidak sebanyak short tail keyword. Tapi, persaingannya begitu sulit. Jadi, aku sarankan untuk menggunakan short tail keyword di judul apabila artikel tersebut mempunyai 1800 kata lebih atau mungkin dan tentunya tetap berkualitas.
Memasang short tail keyword di permalink
Nah, untuk permalink sendiri, memang lebih baik diberi short tail keyword. Dan juga ada sedikit saran dari beberapa bloger, nih. Agar tetap SEO, maka permalink haruslah berjumlah 1 kata hingga 5 kata. Tidak lebih dan tidak kurang. Entah apa penyebab pastinya, tapi mungkin saja alasannya permalink yang terlalu panjang tidak gampang dibaca. Hal tersebut juga pernah aku bahas di Prinsip SEO berdasarkan Franklin.
Keyword dan tag heading
Menurut apa yang aku lihat, tag heading lebih diindex daripada lainnya. Sebenarnya sih bukan lebih diindex, melainkan lebih menonjol ketika diindex. Jadi, jikalau kita mengkoloborasikan keyword dengan tag heading, maka hasilnya akan bagus. Untuk pemilihan antara short tail keyword atau long tail keyword, itu haruslah diubahsuaikan dengan kebutuhan anda. Untuk saran saya, silakan pakai short tail keyword saja, alasannya jikalau menggunakan long tail keyword, maka akan terlihat ibarat judul.
Paragraf pertama, tengah, dan akhir
Nah, untuk penggunaan yang satu ini. Saya benar-benar menyarankan untuk memasang di awal paragraf terlebih dahulu. Pasanglah kata kunci seakan-akan bukan kata kunci, sehingga keyword akan terlihat sebagai teks biasa. Tapi, apabila mereka meneliti, akan didapatkannya oleh mereka bahwa paragraf tersebut mengandung kata kunci. Begitupun di tengah dan akhir. Tapi, jangan fokus pada kedua paragraf tersebut. Mengapa? Karena mesin penelusuran akan lebih menonjolkan paragraf pertama.
Tidak berlebih
Yang satu ini begitu penting, terutama untuk pemula. Mengapa? Karena keyword yang berlebih akan sulit diterima mesin penelusuran. Bahkan sanggup jadi dianggap spam. Contoh bagusnya ialah ibarat ini, setiap paragraf mempunyai 1 kata kunci. Awal dan tamat paragraf mempunyai kata kunci yang sama. Itulah pola yang baik. Tapi, semakin sedikit kata kunci dalam 1 paragrafnya, maka akan bagus. Asalkan tetap menerapkan seni administrasi yang di atas.
Long tail Keyword di Deskripsi Penelusuran
Kalau yang satu ini sih memang sungguh penting. Yaitu memasang long tail keyword di deskripsi penelusuran. Pasanglah keyword yang hampir sama dengan judul postingan. Dan harap diingat, jangan memasangnya lebih dari 30 kata. Mengapa? Karena sebetulnya google akan menampilkan sebagian deskripsi penelusuran, tapi aku sendiri tak tahu jumlah aslinya.
Relevan
Yang ketujuh ialah relevan. Lebih tepatnya ini ialah tips. Tapi, ini juga termasuk strategi. Mengapa? Karena artikel yang relevan tentunya lebih disukai mesin penelusuran, alasannya keyword dan konten berisi topik yang sama.
Keyword Kembar
Yang kedelapan aku beri nama keyword kembar. Mengapa keyword kembar, alasannya keyword tersebut sama tapi tidak serupa. Anda niscaya mengeri bukan. Jadi, pasanglah keyword yang mirip-mirip dengan keyword aslinya. Keyword ini dipasang untuk menggantikan keyword yang berlebih dalam satu paragraf. Sehingga anda tak perlu ribet mengatur ulang paragraf yang terlalu banyak keyword dalam satu paragrafnya. Andapun sanggup berkreasi sendiri untuk memasang keyword ini.
Tidak menciptakan formasi keyword
Yang terakhir ini, malah lebih ibarat peringatan. Terkadang, beberapa blog memasang formasi keyword dengan didulukan oleh kata “tag: ...”. Nah, yang ini haruslah dihindari dalam strategi. Mengapa? Karena ibarat yang telah disinggung tadi, keyword yang menumpuk sanggup jadi dianggap spam dan tidak disukai oleh mesin telusur.
Punya bukti keberhasilan gak? Tentu. Berikut ini ialah hasil yang aku peroleh dengan keyword "Prinsip dan Pengertian SEO".
Page one di Gevv |
Page one di Google |
Fiuuh.... Okey, risikonya selesai juga. Terimakasih telah melihat artikel perihal seni administrasi pemasangan keyword ala Franklin ini. Semoga sanggup bermanfaat. Jangan lupa juga untuk membagikan artikel ini dan mengikuti blog ini untuk sanggup mengetahui artikel terbaru di blog inu. Juga, apabila anda memliki saran atau kritik, jangan sungkan untuk mengomentarinya. Terimakasih atas kunjungan anda dan hingga jumpa di artikel lainnya.