Puisi: Kampung Hilang (Karya Iyut Fitra) - Gasskeun Puisi: Kampung Hilang (Karya Iyut Fitra) | Gasskeun

Puisi: Kampung Hilang (Karya Iyut Fitra)

Kampung Hilang

“Kampung Hilang”
Stasiun lama. Letih bendi melintasi tonggak bendera
sebelum sepi menepi. Ada malam-malam jagung bakar dan pisang goreng
gurau dan nyanyian dari bingung bukit ngalau. Payakumbuh
sebuah kereta renta yang mendengus. Yang diderap laju zaman
di ibuh. Ibu kita tak henti menangis
menyesali jantungnya yang hilang. Selendangnya yang hilang
mematung di tepi batang agam yang diam

Kautentu ingat lekuk-lekuk masa kanakmu dulu
bocah-bocah lecah yang bergerombolan menuju los terperinci bulan
lapangan poliko juga kampung cina. yaitu jernih air yang mengalir
dari batang tabit. “Dadaku kering. Jiwaku dahaga!” Tak pernah ada
yang merintih seperih itu sebelum simpang-simpang diperah waktu

Dan kini. Ketika kaulewati jalan di bengkolan kedai si bungkuk
ibarat dulu kaudatang menonton film india di bioskop karia
masihkah kaucium harum kopi dan lada. Wangi perawan dusun
yang sekarang tak lagi girang berpantun
“Kampungku hilang! Kampungku hilang!” Kautentu dengar jeritan itu.

Payakumbuh, Januari, 2012
 gurau dan nyanyian dari bingung bukit ngalau Puisi: Kampung Hilang (Karya Iyut Fitra)
Puisi: Kampung Hilang
Karya: Iyut Fitra

Baca juga: Kumpulan Sajak Untuk Ayah Ibu

Sumber http://www.sepenuhnya.com/

Related Posts