Jenis-Jenis Data Penelitian dan Penjelasannya
Ketika hendak melakukan suatu penelitian, seorang peneliti harus memahami dengan baik jenis data yang hendak ia teliti dan bagaimana proses pengolahan data tersebut secara statistik. Dalam kesempatan kali ini akan dijelaskan banyak sekali jenis data secara lengkap. Jika dikaji dari sudut pandang statistik, data terbagi menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yakni data yang dinyatakan dalam bentuk bukan angka, biasanya berupa kategori atau deskripsi.
Sebaliknya, data kuantitatif yakni data yang dinyatakan dalam bentuk angka. Berdasarkan sumber datanya, data penelitian dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yakni data yang diperoleh pribadi dari sumber data. Data sekunder yakni data yang tidak diperoleh secara pribadi dari sumber datanya.
Adapun menurut tingkat eksplanasinya, data dibedakan menjadi data nominal, data ordinal, data interval dan data rasio yang akan kita bahas satu per satu sebagai berikut. Pertama, data nominal yakni data kategori yang diperoleh dari kategorisasi atau pembagian terstruktur mengenai yang bersifat mutually exlusive (tidak saling menggantikan). Misalnya jenis kelamin, status perkawinan, jenis pekerjaan, dan sebagainya.
Ciri-ciri dari data nominal ini yakni posisi data setara dan tidak sanggup dilakukan operasi matematika terhadap data tersebut. Data nominal ini dianggap sebagai data yang paling lemah tingkatnya dibandingkan data yang lain. Kedua, data ordinal yakni data yang bertingkat dan bermakna simbol. Data ordinal diperoleh dari kategorisasi atau pembagian terstruktur mengenai namun di antara data-data terdapat hubungan. Misalnya jenjang pendidikan, jarak, tingkat kepuasan pelanggan dan sebagainya. Ciri-ciri dari data ordinal yakni posisi data tidak setara dan tidak sanggup dilakukan operasi matematika.
BACA JUGA: ANALISIS DATA DALAM SITUS: DIMENSI METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF BAG 1
Ketiga, data interval yakni data yang diperoleh dari pengukuran di mana jarak dua titik pada skala sudah diketahui (memiliki interval tetap) tetapi tidak mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya temperatur ruangan ( di mana tidak ada nol mutlak, titik 0oC berbeda dengan 0oF), sistem kalender ( ada masehi, penggalan Jawa, dan Cina yang berbeda satu sama lain dalam melihat tanggal 1 januari 2016). Dalam masalah data kualitatif yang dikuantitatifkan dalam bentuk skala. Misalnya skala Likert (SS, S,N,TS,STS) juga termasuk ke dalam data interval. Ciri-ciri data interval yaitu tidak ada kategorisasi dan sanggup dilakukan operasi matematika terhadap data. Keempat, data rasio yakni data yang berupa angka yang niscaya dan mempunyai nilai nol mutlak. Misalnya hasil berguru siswa, prestasi siswa, jumlah biaya, jumlah laba, dan sebagainya. Ciri-ciri data rasio yaitu tidak ada kategorisasi atau pembagian terstruktur mengenai dan sanggup dilakukan operasi matematika terhadap data tersebut.
Dalam penggolahan data statistik sebagian besar memakai data rasio, dan beberapa masalah data interval. Dalam pengertian ini data rasio dan interval yakni data yang berupa angka (data kuantitatif). Data nominal dan data ordinal tidak sanggup dioperasikan secara matematik sehingga sanggup diartikan sebagai data bukan angka (data kualitatif). Oleh alasannya yakni itu, data nominal dan data ordinal yang hendak dianalisis secara statistik biasanya harus dilakukan kuantifikasi terlebih dahulu. Dapat disimpulkan bahwa jenis data akan kuat di dalam proses pemilihan mekanisme statistik yang hendak digunakan. Data jenis kuantitatif (rasio dan interval) cenderung akan dianalisis dengan statistik parametrik sedangkan data jenis kualitatif (nominal dan ordinal) cenderung akan dianalisis dengan statistik non-parametrik.
Daftar Pustaka
Santosa, S. 2014. Statistik Parametrik Edisi Revisi: Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Sudarmiatin, 2013. Perkuliahan Metodologi Penelitian Kuantitatif. Pascasarjana Universitas Negeri Malang