Pintar MEMILIH Pemimpin
Dan MENJADI Pemimpin
Kepemimpinan adalah sebuah sebuah huruf yang mendasari insan untuk sanggup memimpin. Tanpa kita sadari kita semua yaitu seorang pemimpin semisal dalam lingkup kecil, kalian mempunyai adik, kita sebagai abang harus sanggup mengarahkan adik kita kepada suatu yang baik. Dalam kesempata kali ini saya akan memamparkan tentang teladan kepemimpinan rosul yang harus kita pola karna dia yaitu seritauladan bagi setiap umat manusia, serta bagaimana kita menentukan seorang pemimpin yang baik.
www.rimatrian.blogspot.com |
Nabi Muhamad saw yaitu pemimpin yang tepat alasannya yaitu itu tidak di temukan keganjilan dikala dia memimpin. Beliau sanggup merangkap lima gaya kepemimpinan sekaligus yakni otokratis, militeritis, peternalistik, karismatik, dan yang terakhir demokratis. Beliau juga mengombinasikan ahlakul karimah yang setiap pemimpin zaman kini jarang memilikinya, dengan menyerupai itu nabi Muhammad saw sanggup menegakkan, dan membuatkan agama islam di seluruh penjuru dunia.
Kesuksesan kepemimpinan nabi Muhammad saw juga ada yang mendasari yakni, mengunakan sistem musyawaroh, sanggup menghargai orang lain baik mitra maupun lawan, sifat ramah kelembutan yang dimiliki beliau, bersifat tegas bukan keras, mementingkan umat ketimbang diri dia sendiri, sanggup menguasai situasi serta tegar menghadapi musuh, konsisten dan tidak pilih kasih
Selain itu sebagai rosul dia mempunyai sifat yang lekat pada diri dia yakni: siddiq yang berarti jujur atau adil, amanah yang berarti sanggup dipercaya, tabligh berarti memberikan dengan kebenaran, fatonah cerdas alasannya yaitu pemimpin harus mempunyai sifat cerdas. Sifat-sifat itulah yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dan sanggup dijadikan tauladan bagi kepemimpinan berikutnya.
Banyak orang berlomba-lomba untuk menjadi pemimpin namun sayangnya kualitas penerapan sangat kurang, kita sebagai orang mukmin rarus mencar ilmu dari kepemimpinan rosul, dan sifat-sifatnya karna sudah terang sekali nabi muhamand yaitu figur terbaik pemimpin, mungkin kalian menyampaikan “jelas bedalah” jangan lihat terang bedanya namun sisi yang memangun jiwa untuk sanggup menjadi pemimpin yang lebih baik.
Bayangkan saja kalau seandainya negara kita, atau tempat kita entah provisi maupun kabupaten atau bahkan desa sekaligus dipimpin oleh pemimpin yang sangat mengualitaskan rakyat dan berpedoman pada sifat yang dimiliki rosul niscaya sangat sejahtera, berbeda dengan tempat yang dipimpin oleh pemimpin yang sukanya obral janji, dan pertingkah laris kurang pantas niscaya sangat menghawatirkan.
Apalagi di kurun globalisasi dan digitalisasi ini yang kian hari politik semakin memanas, berlomba-lomba membanggakan dirinya masing-masing tanpa memikirkan moral yang seharusnya tak patut, bahkan banyak pemimpin yang korupsi di mana-mana sifat kepemimpinannya merosot dan menciptakan masyarakat muak. Masyarakat menjadi takut jikalau nanti kalau menentukan begini lagi dan begini lagi. Bagaimana masyarakat percaya ketika yang dibangga- banggakan palah berbuat hal tidak pantas dilakukan oleh seorang pemimpin, tidak ada satupun cerminan rosulullah di dalamnya. Bahkan kebanyakan teryata beragama islam yang mana niscaya mengenal rosul, dan sifat- sifat yang dimiliki.
Tidak ada keinginan lagi yang tersisa kecuali cowok bangsa. yang mana cowok harus ulet dalam mencar ilmu formal maupun nonformal, serta ilmu keagamaan yang lebih dikuatkan dan diterapkan ilmu kepemimpinan yang mana sudah dipaparkan diatas wacana sifat- sifat kepemimpinan rosuluwloh, dan juga ilmu moral yakni tentas semangat gotong royong, etos kerja yang tinggi, dimana sanggup menyayangi negrinya yang kian hari kian kurus karna ulah pemimpin takbertanggung jawab.
Kita sebagai cowok juga harus bakir dalam menentukan siapa yang akan menjadi memimpin kita dikemudian hari jangan hingga terulang untuk banyak lagi kejadian yang sama apalagi kejadian yang sangat mengecewakan karana itu jangan hingga tertipu pengecap tak bertulang wacana iming-iming inilah itulah tapi lihat sisi kehidupan yang akan kita pilih semisal dalam kesehariannya, atau dalam acara sanggup ketika bekerja atau beriteraksi dalam masyarakat, sudahkan mempunyai kriteria untuk jadi pemimpin dan lihat segi moralnya
Indonesia yaitu negara yang tidak mengecewakan besar, dengan pulau-pulau yang berjejeran dengan suku-suku, ras-ras, budaya-budaya dan perbedaan lainnya, namun takterjadi pertengkaran pada belah pihak perbedaan, itulah yang menjadi ciri khas dan kekayaan orang indonesia alasannya yaitu itu jangan hingga gara- gara beda bunyi kita saling mengolok-ngolok dan saling menjatuhkan satu sama lain.