Puisi: Merah Putih Genting (Karya Iyut Fitra) - Gasskeun Puisi: Merah Putih Genting (Karya Iyut Fitra) | Gasskeun

Puisi: Merah Putih Genting (Karya Iyut Fitra)

Merah Putih Genting
(- 100 tahun Bung Hatta)

(Seratus lilin menyerupai tak redup. seratus tahun serasa kemaren
bung, inilah dongeng wacana ranah)

Setapak tepian yang tertinggal, lembah lembab
barangkali angin pun masih setia, di sana dulu segala kamu pesankan
tuah dan petitih, biduk dengan pendayung, sepancang tonggak
hingga geliat kibar bendera
maka di selaksa jejer pulau melati pun harumlah
kemudian di setiap kolam-kolam teratai pun kembanglah
harumlah, kembanglah
indonesia, napas yang terpancang. menderap gegas memburu
arah baru
dan kamu bangun sempurna di sisinya
meminang jejak sejarah, memainkan lagu waktu yang tak tersimak
hingga alhasil kereta itu tiba juga; ke digul, ke digul!
ke daerah di mana sepi ternyata tak berkutik
selain sesungging senyum, segelas teh panas dan kacang goreng
selebihnya mungkin jejak panjang wacana cinta yang hilang

Waktu yang tak bertekuk
ekspresi dominan terus tua
begitu segala tampak lelah dalam perguliran

Berapa kali kata terbingkai. berapa suluh yang telah menyala
dan negeri itu sekarang serupa tersia
kota-kota melumut

Benang-benang merah putih genting dari ujung ke ujung
mengusuti hari-hari debu. hari-hari penuh mesiu
“mengapa retak juga alhasil cinta ini?
mengapa belah juga gemburnya tanah ini?”
di tanah kusir, tanah yang kamu minta sendiri
mungkin kamu dengar keluh orang-orang di jalan
di ranjang
di meja makan atau di tiang-tiang bendera yang tak kokoh
betapa perjalanan sehabis tahun-tahun kesunyian
tampak menyerupai langkah-langkah luka
dan tua
sebab di tiap tapal orang-orang berlomba mencuri demi nasib
sendiri-sendiri
dan kamu di sana, adakah tengah menangis, atau sedang
berguru dansa

(Seratus lilin menyerupai tak redup. seratus tahun serasa kemaren
ah, bung. istirahat sajalah!)

Payakumbuh
 maka di selaksa jejer pulau melati pun harumlah Puisi: Merah Putih Genting (Karya Iyut Fitra)
Puisi: Merah Putih Genting
Karya: Iyut Fitra

Baca juga: Kumpulan Puisi Cinta Islami

Sumber http://www.sepenuhnya.com/

Related Posts