Lindap
Jika bisa memilih, wanita itu memilahnya perlahan kemudian menuangkan ke dalam baskom cantik tapi ia bangkit tak menunggu pilihan di sebongkah watu pinggir jalan, mata nyalang merayu malam
Debu dan gerai rambut sebahu sama tertiup angin malam Semerbak lumut watu menanti usulan pahit menjamah tubuh tertindih, tertikam amarah pedih hidup tetap hidup tapi perut tak bisa menunggu.
2010 Sumber http://www.sepenuhnya.com/