Amungme
Sesepuh renta dan mantra-mantra seorang gadis mungkin dengan mata terpejam merapal hari pagi dan malam mendengungkan bahasa among dan dhamal maka sebelum pintu terbuka bagi orang-orang gua berangkatlah burung nuri dan murai. menuju rumput-rumput, tanah, dan air permukaan basah. dataran yang kemudian kering orang-orang amungme berlagu sepanjang jalan sepanjang lembah baliem ke barat. ke arah matahari melepas sengatnya “tanah yaitu ibu kami!”
Amungme insan utama amungme insan pertama bibit-bibit ditebarkan, binatang, dan kemudian kehidupan yang ditanam matahari pun melintas gunung membujur lembah-lembah leluhur yang diagungkan di belakangnya ekagi, moni, wolani, juga berlagu dengan bahasa berderap perihal segala asal mula. perihal mukim yang disucikan juga tarian-tarian panen dan perburuan “tanah yaitu ibu kami!”
Tapi ke mana burung murai yang dulu di paruhnya mengulum lumut sekarang rahim ibu dikeruk. kesucian menjadi tambang o, gunung-gunung kelahiran orang amungme gunung yang dirundung murung ke mana tombak dan panah akan diarahkan sebelum datang juga kematian “tanah yaitu ibu kami!”
Sumber http://www.sepenuhnya.com/